Wednesday, December 7, 2011

Perawatan Gigi, Mulai dari Gigi Susu


Kerapian gigi susu dapat menghindarkan kelainan komposisi gigi tetap. Pemiliknya pun selalu ingin memamerkan mutiara putih di mulutnya. Gigi yang rapi, putih nan bersih menjadi modal seseorang untuk memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Untuk itu, perawatan gigi mutlak menjadi hal yang tak bisa ditawar. Ternyata,

merawat gigi susu pada anak sama pentingnya dengan gigi tetap pada orang dewasa.  Jika gigi susu tidak terawat dengan baik, bisa saja terjadi kelainan pada komposisi gigi tetap.

Tumbuhnya gigi pertama pada bayi memang tak ada patokan pasti. Rata-rata, mulai umur enam bulan, gigi bayi sudah mulai kelihatan. Namun, bisa saja ketika baru lahir, pada gusi tampak garis putih tanda hampir munculnya gigi pertama. Malahan, ada yang setelah ulang tahun pertama lewat, gusi masih belum menunjukkan tanda-tanda kemunculan gigi. Di Indonesia, gigi anak-anak umumnya baru lengkap pada usia 3–3,5 tahun.

 Gigi-geligi yang disebut gigi susu tersebut akan tanggal satu demi satu, kemudian digantikan dengan gigi tetap. Jumlahnya sekitar 20 buah, yaitu sepuluh di atas dan sepuluh lagi di bawah.

gigi susu yang lengkap terdiri dari delapan gigi seri atas-bawah, empat gigi taring atas-bawah, empat geraham kecil kanan atas-bawah, serta empat geraham kecil kiri atas-bawah.

Perawatan gigi susu sebenarnya lebih mudah dibandingkan gigi tetap karena lebih sedikit serta lebih mudah untuk orangtua memantau makanan yang dikonsumsi anak.

Biasanya, gigi susu rahang bawah lebih dulu timbul daripada gigi susu rahang atas. Gigi susu bayi perempuan pada umumnya timbul lebih awal daripada gigi susu bayi laki-laki.

”Bakal gigi susu sebenarnya terbentuk ketika anak masih di dalam kandungan. Karena itu, kekuatannya tergantung dari asupan gizi, terutama kalsium yang dikonsumsi ibu ketika hamil,”

 perawatan gigi pada bayi sebaiknya dimulai sebelum gigi pertama muncul karena sebenarnya gigi sudah terbentuk di dalam gusi.

Gigi sebenarnya mulai terbentuk pada kehamilan trimester kedua. Ketika bayi lahir, sebenarnya dia telah memiliki 20 gigi utama, yang sebagian besar telah terbentuk penuh di dalam gusi

Pada anak, gigi susu mempunyai fungsi istimewa yang tidak dimiliki gigi tetap, yaitu sebagai pedoman penuntun atau penunjuk arah tumbuhnya gigi tetap agar kelak tumbuh pada tempat yang sesuai.

Selain itu, gigi susu juga menjaga pertumbuhan lengkung rahang sehingga susunan gigi menjadi teratur. Pergantian gigi susu ke gigi tetap pertama kali dimulai kurang lebih pada usia enam tahun dan berakhir pada usia kurang lebih 12 tahun.

Salah satu tanda gigi tetap akan tumbuh umumnya didahului goyangnya gigi susu. Hal ini karena akar gigi susu jadi pendek akibat dorongan proses keluarnya gigi tetap (resorbsi). Pergantian tersebut memiliki pola tertentu, biasanya dimulai gigi seri tengah, depan, hingga bawah. ”

Terkadang orangtua kurang memperhatikan bahwa ketika gigi geraham anaknya rusak disangka gigi susu, padahal gigi tersebut sudah merupakan gigi tetap. Karena itu, perlu dicermati tanggalnya gigi susu yang sudah tergantikan oleh gigi tetap,”

Pencabutan gigi susu yang tidak tuntas atau terlalu keras bisa saja meninggalkan akar gigi atau menyebabkan kapalan pada gusi. Jika hal ini terjadi, gigi tetap akan menembus bagian gusi yang lebih lemah, yang terletak di bagian belakang atau depan.

 ”Hal ini bisa menyebabkan gigi gingsul atau monyong ke depan. Tentu saja pertumbuhan gigi seperti ini dapat mengganggu fungsi maupun estetika gigi,”

Biasakan Berkonsultasi

Kesadaran orangtua untuk membawa anaknya berkonsultasi dinilai masih rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya kasus anak ke dokter gigi jika sudah terjadi masalah, misalnya ketika pipi anak bengkak karena giginya rusak. Langkah ini kurang bijaksana. Sebaiknya, ajak si kecil ke dokter gigi setidaknya enam bulan sekali, meskipun tidak ada masalah.

Alasannya, bisa saja ada makanan atau susu yang tertinggal, meski sudah dibantu orangtua membersihkannya. Bila dibiarkan, sisa makanan ini dapat merusak gigi anak. Jadi, langkah pencegahan memang selalu lebih baik.

Selain itu, dokter gigi dapat menjadi sumber informasi yang bisa dipercaya dalam menerangkan pentingnya merawat gigi dengan tepat.

Sayangnya, orangtua kerap menganggap remeh kesehatan gigi anak, padahal, kesehatan mulut dan gigi dapat mengganggu perkembangan lain.

waktu yang paling tepat untuk membawa anak ke dokter gigi berdasarkan rekomendasi The American Academy of Pediatric Dentistry, yaitu ketika anak telah memiliki gigi pertama atau tidak lebih dari usia satu tahun.

Semakin cepat anak memeriksakan gigi ke dokter gigi, semakin cepat dia belajar menjaga kebersihan mulutnya.

Misalnya, menghindari meminum susu dari botol pada malam hari, mengenal cara menyikat gigi dengan benar, dan memakan makanan yang akan mendukung pertumbuhan gigi yang sehat. Dokter gigi akan menjelaskan lebih detail mengenai perawatan gigi si kecil.

Apabila ada pertumbuhan gigi yang belum sempurna, biasanya dokter gigi juga akan membuatkan foto rontgen (X-ray) panoramic. Melalui foto ini, orangtua dapat melihat pertumbuhan gigi dan rahangnya. Mengenai kebiasaan untuk berkonsultasi ke dokter gigi sejak awal tumbuh gigi susu.

Sebaiknya saat pertama kali anak diajak ke dokter gigi, hanya sebagai perkenalan.  Kemudian, pada konsultasi ke dokter gigi kedua, sebaiknya tindakan yang dilakukan pun hanya memeriksa keadaan gigi. ”Yang penting, tindakan pertama tidak boleh menyebabkan trauma kepada anak.

Jika anak dibiarkan mengenal dulu dokter gigi, lalu dibiarkan bermain. Misalnya, duduk di kursi yang bisa naik-turun. Kalau sudah seperti itu, tidak mustahil anak yang akan mengajak orangtua ke dokter gigi.

Memperkenalkan Perawatan sejak Dini

Sebelum gigi susu tampak, perawatan gusi harus sudah dimulai. Sebaiknya, ini dilakukan secara rutin. Beberapa hal berikut bisa menjadi bahan pertimbangan orangtua saat merawat gusi dan gigi si kecil.

Mulai perawatan sejak dini. Jika gigi baru tumbuh dua atau empat buah, bersihkan dengan kain. Jika gigi sudah tumbuh lebih dari delapan, bersihkan dengan sikat gigi bayi yang mempunyai ujung kecil dan berbulu halus atau yang berbulu karet.

Awalnya, gunakan saja air matang untuk berkumur, tanpa pasta gigi. Jika dia sudah bisa berkumur dan membuang air kumurnya, baru gunakan pasta gigi yang mengandung flourida. Usahakan flourida jangan sampai tertelan.

Lebih baik gunakan pasta gigi anak-anak dan berikan secukupnya. Libatkan anak setelah dia mampu memegang sikat gigi, biasanya pada usia 18–24 bulan.

Duduk atau berdirilah bersama si kecil di depan kaca. Dari belakang si kecil, orangtua bisa memegang sikat gigi dan menggosok giginya, sedangkan tangan yang sebelah lagi memegang badan atau dagu si kecil. Berikan contoh kepada anak mengenai kebiasaan dan cara menyikat gigi yang benar.

”Satu hal yang dapat diakukan adalah mengajak si kecil bicara selama kegiatan menyikat gigi berlangsung.

Dia akan menikmati acara ritualnya ini dalam suasana menyenangkan. Lambat laun dia akan merasakan betapa pentingnya menyikat gigi setiap hari.

Jangan terlalu sering memberikan anak makanan yang manis dan mudah melekat di gigi atau gusi, seperti permen, cokelat, biskuit. Makanan seperti itu dapat bereaksi di mulut dan akhirnya membentuk asam yang dapat merusak gigi dan dapat menimbulkan gigi berlubang, gigi tanggal sebelum waktunya, serta gangguan pada ukuran, bentuk, maupun jumlah gigi.

”Memang tidak mungkin melarang anak sama sekali tidak makan makanan manis, seperti permen dan cokelat.

Untuk meminimalisasi akibat konsentrasi gula tinggi yang merusak email gigi, biasakan anak minum air putih atau berkumur. Hal ini akan menurunkan konsentrasi gula pada mulut,”

Penggunaan pasta gigi yang tepat untuk anak juga harus dipertimbangkan dengan baik oleh orangtua.

Jangan langsung terbujuk iklan yang menawarkan berbagai rasa. Sebab, belum tentu aman untuk anak ketika tertelan terlalu banyak.

”Jangan pakai pasta gigi yang terlalu banyak karena kemungkinan tertelan oleh anak-anak, terutama yang memiliki berbagai pilihan rasa.

Jangan lupa, siapkan makanan kaya kalsium (ikan & susu), fluor (teh, daging sapi & sayuran hijau), fosfor, serta vitamin A (wortel), C (buahbuahan), D (susu), dan E (kecambah).
Mineral dan vitamin tersebut diperlukan untuk pertumbuhan gigi anak-anak.

Tuesday, July 26, 2011

Perawatan Gigi, Mulai dari Gigi Susu

Kerapian gigi susu dapat menghindarkan kelainan komposisi gigi tetap. Pemiliknya pun selalu ingin memamerkan mutiara putih di mulutnya. Gigi yang rapi, putih nan bersih menjadi modal seseorang untuk memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Untuk itu, perawatan gigi mutlak menjadi hal yang tak bisa ditawar. Ternyata,
merawat gigi susu pada anak sama pentingnya dengan gigi tetap pada orang dewasa.  Jika gigi susu tidak terawat dengan baik, bisa saja terjadi kelainan pada komposisi gigi tetap.
Tumbuhnya gigi pertama pada bayi memang tak ada patokan pasti. Rata-rata, mulai umur enam bulan, gigi bayi sudah mulai kelihatan. Namun, bisa saja ketika baru lahir, pada gusi tampak garis putih tanda hampir munculnya gigi pertama. Malahan, ada yang setelah ulang tahun pertama lewat, gusi masih belum menunjukkan tanda-tanda kemunculan gigi. Di Indonesia, gigi anak-anak umumnya baru lengkap pada usia 3–3,5 tahun.
 Gigi-geligi yang disebut gigi susu tersebut akan tanggal satu demi satu, kemudian digantikan dengan gigi tetap. Jumlahnya sekitar 20 buah, yaitu sepuluh di atas dan sepuluh lagi di bawah.
gigi susu yang lengkap terdiri dari delapan gigi seri atas-bawah, empat gigi taring atas-bawah, empat geraham kecil kanan atas-bawah, serta empat geraham kecil kiri atas-bawah.
Perawatan gigi susu sebenarnya lebih mudah dibandingkan gigi tetap karena lebih sedikit serta lebih mudah untuk orangtua memantau makanan yang dikonsumsi anak.
Biasanya, gigi susu rahang bawah lebih dulu timbul daripada gigi susu rahang atas. Gigi susu bayi perempuan pada umumnya timbul lebih awal daripada gigi susu bayi laki-laki.
”Bakal gigi susu sebenarnya terbentuk ketika anak masih di dalam kandungan. Karena itu, kekuatannya tergantung dari asupan gizi, terutama kalsium yang dikonsumsi ibu ketika hamil,”
 perawatan gigi pada bayi sebaiknya dimulai sebelum gigi pertama muncul karena sebenarnya gigi sudah terbentuk di dalam gusi.
Gigi sebenarnya mulai terbentuk pada kehamilan trimester kedua. Ketika bayi lahir, sebenarnya dia telah memiliki 20 gigi utama, yang sebagian besar telah terbentuk penuh di dalam gusi
Pada anak, gigi susu mempunyai fungsi istimewa yang tidak dimiliki gigi tetap, yaitu sebagai pedoman penuntun atau penunjuk arah tumbuhnya gigi tetap agar kelak tumbuh pada tempat yang sesuai.
Selain itu, gigi susu juga menjaga pertumbuhan lengkung rahang sehingga susunan gigi menjadi teratur. Pergantian gigi susu ke gigi tetap pertama kali dimulai kurang lebih pada usia enam tahun dan berakhir pada usia kurang lebih 12 tahun.
Salah satu tanda gigi tetap akan tumbuh umumnya didahului goyangnya gigi susu. Hal ini karena akar gigi susu jadi pendek akibat dorongan proses keluarnya gigi tetap (resorbsi). Pergantian tersebut memiliki pola tertentu, biasanya dimulai gigi seri tengah, depan, hingga bawah. ”
Terkadang orangtua kurang memperhatikan bahwa ketika gigi geraham anaknya rusak disangka gigi susu, padahal gigi tersebut sudah merupakan gigi tetap. Karena itu, perlu dicermati tanggalnya gigi susu yang sudah tergantikan oleh gigi tetap,”
Pencabutan gigi susu yang tidak tuntas atau terlalu keras bisa saja meninggalkan akar gigi atau menyebabkan kapalan pada gusi. Jika hal ini terjadi, gigi tetap akan menembus bagian gusi yang lebih lemah, yang terletak di bagian belakang atau depan.
 ”Hal ini bisa menyebabkan gigi gingsul atau monyong ke depan. Tentu saja pertumbuhan gigi seperti ini dapat mengganggu fungsi maupun estetika gigi,”
Biasakan Berkonsultasi
Kesadaran orangtua untuk membawa anaknya berkonsultasi dinilai masih rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya kasus anak ke dokter gigi jika sudah terjadi masalah, misalnya ketika pipi anak bengkak karena giginya rusak. Langkah ini kurang bijaksana. Sebaiknya, ajak si kecil ke dokter gigi setidaknya enam bulan sekali, meskipun tidak ada masalah.
Alasannya, bisa saja ada makanan atau susu yang tertinggal, meski sudah dibantu orangtua membersihkannya. Bila dibiarkan, sisa makanan ini dapat merusak gigi anak. Jadi, langkah pencegahan memang selalu lebih baik.
Selain itu, dokter gigi dapat menjadi sumber informasi yang bisa dipercaya dalam menerangkan pentingnya merawat gigi dengan tepat.
Sayangnya, orangtua kerap menganggap remeh kesehatan gigi anak, padahal, kesehatan mulut dan gigi dapat mengganggu perkembangan lain.
waktu yang paling tepat untuk membawa anak ke dokter gigi berdasarkan rekomendasi The American Academy of Pediatric Dentistry, yaitu ketika anak telah memiliki gigi pertama atau tidak lebih dari usia satu tahun.
Semakin cepat anak memeriksakan gigi ke dokter gigi, semakin cepat dia belajar menjaga kebersihan mulutnya.
Misalnya, menghindari meminum susu dari botol pada malam hari, mengenal cara menyikat gigi dengan benar, dan memakan makanan yang akan mendukung pertumbuhan gigi yang sehat. Dokter gigi akan menjelaskan lebih detail mengenai perawatan gigi si kecil.
Apabila ada pertumbuhan gigi yang belum sempurna, biasanya dokter gigi juga akan membuatkan foto rontgen (X-ray) panoramic. Melalui foto ini, orangtua dapat melihat pertumbuhan gigi dan rahangnya. Mengenai kebiasaan untuk berkonsultasi ke dokter gigi sejak awal tumbuh gigi susu.
Sebaiknya saat pertama kali anak diajak ke dokter gigi, hanya sebagai perkenalan.  Kemudian, pada konsultasi ke dokter gigi kedua, sebaiknya tindakan yang dilakukan pun hanya memeriksa keadaan gigi. ”Yang penting, tindakan pertama tidak boleh menyebabkan trauma kepada anak.
Jika anak dibiarkan mengenal dulu dokter gigi, lalu dibiarkan bermain. Misalnya, duduk di kursi yang bisa naik-turun. Kalau sudah seperti itu, tidak mustahil anak yang akan mengajak orangtua ke dokter gigi.
Memperkenalkan Perawatan sejak Dini
Sebelum gigi susu tampak, perawatan gusi harus sudah dimulai. Sebaiknya, ini dilakukan secara rutin. Beberapa hal berikut bisa menjadi bahan pertimbangan orangtua saat merawat gusi dan gigi si kecil.
Mulai perawatan sejak dini. Jika gigi baru tumbuh dua atau empat buah, bersihkan dengan kain. Jika gigi sudah tumbuh lebih dari delapan, bersihkan dengan sikat gigi bayi yang mempunyai ujung kecil dan berbulu halus atau yang berbulu karet.
Awalnya, gunakan saja air matang untuk berkumur, tanpa pasta gigi. Jika dia sudah bisa berkumur dan membuang air kumurnya, baru gunakan pasta gigi yang mengandung flourida. Usahakan flourida jangan sampai tertelan.
Lebih baik gunakan pasta gigi anak-anak dan berikan secukupnya. Libatkan anak setelah dia mampu memegang sikat gigi, biasanya pada usia 18–24 bulan.
Duduk atau berdirilah bersama si kecil di depan kaca. Dari belakang si kecil, orangtua bisa memegang sikat gigi dan menggosok giginya, sedangkan tangan yang sebelah lagi memegang badan atau dagu si kecil. Berikan contoh kepada anak mengenai kebiasaan dan cara menyikat gigi yang benar.
”Satu hal yang dapat diakukan adalah mengajak si kecil bicara selama kegiatan menyikat gigi berlangsung.
Dia akan menikmati acara ritualnya ini dalam suasana menyenangkan. Lambat laun dia akan merasakan betapa pentingnya menyikat gigi setiap hari.
Jangan terlalu sering memberikan anak makanan yang manis dan mudah melekat di gigi atau gusi, seperti permen, cokelat, biskuit. Makanan seperti itu dapat bereaksi di mulut dan akhirnya membentuk asam yang dapat merusak gigi dan dapat menimbulkan gigi berlubang, gigi tanggal sebelum waktunya, serta gangguan pada ukuran, bentuk, maupun jumlah gigi.
”Memang tidak mungkin melarang anak sama sekali tidak makan makanan manis, seperti permen dan cokelat.
Untuk meminimalisasi akibat konsentrasi gula tinggi yang merusak email gigi, biasakan anak minum air putih atau berkumur. Hal ini akan menurunkan konsentrasi gula pada mulut,”
Penggunaan pasta gigi yang tepat untuk anak juga harus dipertimbangkan dengan baik oleh orangtua.
Jangan langsung terbujuk iklan yang menawarkan berbagai rasa. Sebab, belum tentu aman untuk anak ketika tertelan terlalu banyak.
”Jangan pakai pasta gigi yang terlalu banyak karena kemungkinan tertelan oleh anak-anak, terutama yang memiliki berbagai pilihan rasa.
Jangan lupa, siapkan makanan kaya kalsium (ikan & susu), fluor (teh, daging sapi & sayuran hijau), fosfor, serta vitamin A (wortel), C (buahbuahan), D (susu), dan E (kecambah).
Mineral dan vitamin tersebut diperlukan untuk pertumbuhan gigi anak-anak.

sumber : pdgi.com

drg Rani Handayani
Kunciran Mas Permai Jl. Nuri 1 No A 84
Senin – Sabtu 16.00 – 21.00
Tlp : 021-68537581 / 021-98989312
Ym : rania_05
Twitter : drg_rani

Merawat Gigi Anak

Ingat betapa hebohnya anda ketika melihat ujung gigi susu pertama si kecil muncul?
satu persatu gigi si kecil yang tumbuh anda hitung sampai akhirnya lengkap. Tentu anda tidak mau gigi-giginya itu rusak dan tanggal satu persatu.
Sayangnya riset terbaru menunjukkan bahwa ribuan anak kecil sudah harus menderita sakitnya cabut gigi karena gigi mereka membusuk.
Berikut tips-tips yang dapat membantu membuat gigi si kecil menjadi lebih sehat.

KURANGI MINUMAN MANIS

Anak-anak memang lebih suka menghisap atau meminum minuman yang ada rasanya di banding hanya air putih, tetapi anda harus bisa membatasinya. Berikan jus buah yang kaya gula alami itu hanya pada waktu makan.
Batasi pula sirup dan es krim yang mengandung gula sederhana yang yak hanya buruk untuk gigi, buruk pula untuk kadar gula darahnya.

MINUM DENGAN GELAS

Setelah ASI, langusng perkenalkan ia pada gelas, bukan botol susu.
Minuman yang mengandung gula jika diberikan melalui botol, akan menetes pada gigi secara konstan dan dalam waktu yang panjang.
Berbeda dengan jika diminum menggunakan sendok atau gelas yang akan terteguk dan tertelan langsung. Juga jangan berikan susu dari botol sambil ia beranjak tidur karena di malam hari, produksi saliva berkurang sehingga tidak bisa melindungi gigi dari produksi asam. Sebaiknya, selesaikan acara minum susu, lalu sikat gigi sebelum tidur.

BUAT JADWAL MAKAN

Balita yang aktif butuh sering-sering "isi bensin". Tetapi jangan sediakan terlalu banyak makan di sela waktu makan.
Buat jadwal makan lima kali sehari: sarapan, camilan pagi, makan siang, camilan sore, dan makan malam.

BERI CAMILAN SEHAT

Kadang orang tua memberkan apa saja yang anak suka makan dengan pemikiran "mumpung ia mau makan" atau "daripada rewel".
Anda perlu menghitung kandungan gula dalam camilannya itu. Misalnya biskuit dengan filling atau topping gula atau cup cake dengan whipped cream icing.
Lebih baik beri ia cracker keju atau buah segar potong. Jika ingin memberi camilan manis sesekali, pilih cokelat daripada permen.
Dalam memberi makan, pastikan ia mengunyah cepat dan langsung menelannya (tidak diemut).

SIKAT GIGI DUA KALI SEHARI

Begitu gigi pertama si kecil tumbuh (sektiar usia enam bulan), mulailah bersihkan giginya dua kali sehari dengan sikat gigi lembut khusus bayi.
Begitu ia mulai mandiri, anda bisa mengajarinya menyikat gigi sendiri. Tetap awasi apakah ia sudah menggosok bagian dalam dan belakang.
Biasanya, anak baru bisa menyikat gigi dengan benar pada usia tujuh tahun. Untuk pasta gigi gunakan khusus untuk anak-anak yang mengandung separuh dari kadar fluoride. Ajari anak anda untuk berkumur dan meludah.
Sebisa mungkin jangan sampai ia menelan pasta gigi agar tidak terjadi fluorosis (yang dapat menyebabkan noda pada gigi).
Cara menyikat gigi yang baik adalah dengan menaruh sedikit pasta gigi pada sikat.
Sikat dengan gerakan memutar dengan fokus satu bagian baru ke bagian berikutnya. Sikat bagian belakang dan gigi sampai batas gusi. Ajari si kecil meludah dan berkumur setelah selesai.

KUNJUNGI DOKTER GIGI

Sejak si kecil berumur satu tahun, mulailah membuta janji ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Dengan pemeriksaan rutin, masalah-masalah gigi dapat ditangani sejak dini agar ia bisa memiliki gigi yang sehat seumur hidup

Thursday, July 7, 2011

Efek Mouthwash

Fungsi suatu bahan mouthwash/mouthrinse sebetulnya adalah untuk membersihkan gigi sehabis makan sehingga mulut jadi bersih terutama bila kita tidak sempat sikat gigi, umpamanya pada saat rehat makan siang di kantor.

Tentu saja berkumur dengan mouthwash sebelum tidur boleh-boleh saja (apa lagi dibandingkan mereka yang sama sekali tidak kumur, sikat gigipun tidak pula).
Namun sebetulnya sikat gigi dengan pasta gigi mengandung fluoride dan dengan cara yang benar adalah yang paling efektif. Inilah yangh menjadi keyakinan saya selama ini sebagai dokter gigi, berdasarkan hasil-hasil studi yang saya baca.

Dari literatur pula, dikemukakan bahwa penggunaan mouthwash yang mengandung alkohol perlu diperhatikan terutama untuk anak-anak. Banyak orang yang sebetulnya menyukai rasa alkohol ini, karena itu kalau tidak hati-hati mouthwash ini akhirnya sengaja atau tidak, ditelan/tertelan dan akhirnya jadi kebiasaan buruk.
Kandungan Mouthwash
Kandungan motuhwash yang satu dengan yang lain sangat beraneka ragam. Secara umum kandungan mouthwash adalah penyegar, zat-zat aktif, alkohol, dan air. Yang membedakan adalah zat aktif tersebut. Zat aktif yang terkandung dalam mouthwash antara lain :

Povidone iodine
Merupakan suatu iodine kompleks, yang mampu membunuh mikroorganisme seperti jamur, virus, protozoa dan spora-spora bakteri. Karena itu, povidone iodine ini dapat digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme-mikroorganisme tersebut.
Mouthwash yang menggunakan zat aktif ini digunakan untuk mengobati infeksi di mulut dan tenggorokan, seperti gingivitis dan sariawan. Selain itu mouthwash ini dapat digunakan untuk mempertahankan kebersihan mulut, membunuh mikroorganisme sebelum, saat dan setelah operasi mulut untuk menghindari terjadinya infeksi.

Carbenoxolone sodium
Digunakan untuk mengobati luka. Carbenoxolone sodium akan melindungi daerah luka tersebut sehingga proses penyembuhan dapat dimulai dan mengurangi rasa sakit. Mouthwash dengan zat aktif ini sebaiknya digunakan setelah makan dan sebelum tidur.

Chlorthexidine gluconate
Merupakan zat antiseptik dan disinfektan, yang aktif terhadap bakteri, virus, spora bakteri dan jamur. Zat ini membunuh mikroorganisme yang berkaitan dengan berbagai infeksi di mulut dan tenggorokan termasuk Candida albicans yang menyebabkan terjadinya candidosis. Zat ini juga terbukti mampu mencegah pembentukan plaque di gigi serta terjadinya gingivitis.

Chlorbutanol hemihydrate
Merupakan zat antiseptik yang berfungsi untuk membunuh berbagai bakteri, virus dan jamur. Zat ini juga digunakan untuk menngurangi sakit yang ditimbulkan oleh gusi berdarah.

Benzydamine hydrochloride
Zat ini termasuk dalam kelompok obat-obatan yang disebut non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Zat ini bekerja dengan menghambat kerja suatu substansi dari tubuh yang disebut cyclo-oxygenase yang memproduksi berbagai zat-zat kimia tubuh termasuk prostaglandin.
Prostaglandin mempunyai banyak fungsi, salah satunya menyebabkan inflamasi. Tubuh menghasilkan prostaglandin sebagai tanggapan terhadap adanya luka atau penyakit yang menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah yang terluka. Dengan mencegah terbentuknya prostaglandin, benzydamine dapat mencegah terjadinya inflamasi dan rasa sakit yang berkaitan dengannya. Mouthwash yang mengandung zat ini ditujukan untuk mengurangi sakit yang timbul akibat inflamasi.

Dampak negatif
Selain mempunyai banyak kegunaan seperti telah disebutkan, ternyata mouthwash bisa berakibat yang kurang baik bagi kesehatan mulut, terutama jika dipakai berlebihan.
Umumnya, mouthwash mengandunng antiseptik, yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme-mikroorganisme penyebab bau mulut. Penggunaan mouthwash secara terus menerus dapat menyebabkan terganggunya flora normal di dalam mulut. Terganggunya flora normal mulut ini dapat menimbulkan masalah bau mulut yang lain.

Kandungan lain dari mouthwash adalah alkohol. Alkohol berfungsi memberi kesan dan bersih. Akibat sampingan dari alkohol adalah mengurangi produksi air liur yang akan memperparah bau mulut dan mengiritasi mukosa yang menyebabkan penebalan jaringan mukosa serta meningkatkan risiko terjadinya kanker mukosa mulut. Selain itu alkohol juga dapat mempengaruhi lidah sehingga mengganggu kerja indera pengecapan.

Mouthwash memang banyak manfaatnya, tapi melihat dampak negatifnya maka pemakaian secara terus menerus tidak dianjurkan. Banyak dokter gigi juga menyarankan agar tidak terlalu sering menggunakan mouthwash, untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mulut, nomor satu tetap menggosok gigi, jika ingin menyegarkan atau ada masalah di mulut, baru gunakan mouthwash.

drg Rani Handayani
Kunciran Mas Permai Jl. Nuri 1 No A 84
Senin – Sabtu 16.00 – 21.00
Tlp : 021-68537581 / 021-98989312
Ym : rania_05
Twitter : drg_rani

Monday, June 20, 2011

Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut

Merokok sudah merupakan hal yang biasa kita jumpai dimana-mana di dunia. Kebiasaan ini sudah begitu luas dilakukan baik dalam lingkungan berpendidikan tinggi maupun berpendidikan rendah. Merokok sudah menjadi masalah yang kompleks yang menyangkut aspek psikologis dan gejala sosial. Banyak penelitian dilakukan dan malah disadari bahwa merokok mengganggu kesehatan tubuh. Tetapi untuk menghentikan kegiatan ini sangat sulit.
Merokok terutama dapat menimbulkan penyakit kardiovaskuler dan kanker, baik kanker paru-paru, oesophagus, laryng, dan rongga mulut. Kanker di dalam rongga mulut biasanya dimulai dengan adanya iritasi dari produk-produk rokok yang dibakar dan diisap. Iritasi ini menimbulkan lesi putih yang tidak sakit.
Selain itu merokok juga dapat menimbulkan kelainan-kelainan rongga mulut misalnya pada lidah, gusi, mukosa mulut, gigi dan langit-langit yang berupa stomatitis nikotina dan infeksi jamur. Baca pengaruh merokok terhadap kesehatan gigi dan mulut.
Asap rokok mengandung komponen-komponen dan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Banyaknya komponen tergantung pada tipe tembakau, temperatur pembakaran, panjang rokok, porositas kertas pembungkus, bumbu rokok serta ada tidaknya filter. Sedangkan zat-zat yang berbahaya berupa gas-gas dan partikel-partikel. Asap rokok yang kita hisap 90% mengandung berbagai gas seperti N2, O2, CO2, 10% sisanya mengandung partikel tertentu seperti ter, Nikotin dan lain-lain. Partikel dalam asap rokok yang dapat menyebabkan kanker (bersifat karsinogenik) adalah ter.
PENGARUH MEROKOK TERHADAP LIDAH
Pada perokok berat, merokok menyebabkan rangsangan pada tonjolan/juntai pada lidah bagian atas) sehingga menjadi lebih panjang (hipertropi). Disini hasil pembakaran rokok yang berwarna hitam kecoklatan mudah dideposit, sehingga perokok sukar merasakan rasa pahit, asin, dan manis, karena rusaknya ujung sensoris dari alat perasa (tastebuds).
PENGARUH MEROKOK TERHADAP GUSI
Jumlah karang gigi pada perokok cenderung lebih banyak daripada yang bukan perokok. Karang gigi yang tidak dibersihkan dapat menimbulkan berbagai keluhan seperti gingivitis atau gusi berdarah. Disamping itu hasil pembakaran rokok dapat menyebabkan gangguan sirkulasi peredaran darah ke gusi sehingga mudah terjangkit penyakit.
PENEBALAN MUKOSA AKOBAT MEROKOK
Merokok merupakan salah satu faktor penyebab Leukoplakia yaitu suatu bercak putih atau plak pada mukosa mulut yang tidak dapat dihapus. Hal ini bisa dijumpai pada usia 30-70 tahun yang mayoritas penderitanya pria terutama yang perokok. Iritasi yang terus menerus dari hasil pembakaran tembakau menyebabkan penebalan pada jaringan mukosa mulut. Sebelum gejala klinis terlihat, iritasi dari asap tembakau ini menyerang sel-sel epitel mukosa sehingga aktifitasnya meningkat. Gejala ini baru terlihat bila aktifitas selluler bertambah dan epitel menjadi tebal, terutama tampak pada mukosa bukal (mukosa yang menghadap pipi) dan pada dasar mulut. Perubahan mukosa mulut terlihat sebagai bercak putih. Bercak putih tersebut mungkin disebabkan karena epitel yang tebal jenuh dengan saliva (air ludah). Para ahli mengatakan bahwa leukoplakia merupakan lesi pra-ganas di dalam mulut. Perubahan leukoplakia menjadi ganas 3-6%.
NODA ATAU STAIN KARENA TEMBAKAU
Gigi dapat berubah warna karena tembakau. Pada mulanya noda ini dianggap disebabkan oleh nikotin, tetapi sebetulnya adalah hasil pembakaran tembakau yang berupa ter. Nikotin sendiri tidak berwarna dan mudah larut. warna coklat terjadi pada perokok biasa, sedang warna hitam terjadi pada perokok yang menggunakan pipa. Noda-noda tersebut mudah dibersihkan karena hanya terdapat di dataran luar gigi. Tetapi pada orang yang merokok selama hidupnya, noda tersebut dapat masuk ke lapisan email gigi bagian superficial dan sukar untuk dihilangkan.
Kebiasaan merokok sangat mempengaruhi kesehatan mulut terutama perubahan mukosa (selaput lendir). Kebanyakan, kanker di dalam mulut dimulai dengan perubahan mukosa. Perubahan ini tidak menimbulkan rasa sakit (lesi pra-ganas) sehingga tidak diperhatikan sampai keadaan menjadi lanjut. Oleh karena itu jika terdapat bercak putih, sedini mungkin datang ke dokter gigi.
Biasakan memeriksa gigi setiap 6 bulan sekali, meskipun tidak mengalami keluhan, hal ini untuk tetap menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut. Dan yang paling penting adalah kemauan yang keras untuk menghilangkan kebiasaan merokok, jika perlu konsultasi dengan dokter.

Sumber : 
http://dokternasir.web.id/

Friday, May 13, 2011

Rapikan Susunan Gigi Anda

Banyak orang memiliki susunan gigi yang tidak teratur, atau istilahnya kedokterannya maloklusi. Ada yang tonggos alias gigi rahang atasnya maju, ada pula yang giginya berjejalan, atau sebaliknya kecil-kecil dan jarang.

Keadaan gigi tersebut bisa mengganggu penampilan seseorang. Penderitanya sering merasa rendah diri, minder dan enggan tersenyum. Tapi yang paling penting adalah hubungannya dengan kesehatan. Gigi yang berjejal menjadikannya sulit dibersihkan, sehingga gigi bisa berlubang atau terkena penyakit radang gusi. Bisa juga terjadi gangguan pengunyahan, yang menyebabkan sakit kepala atau nyeri leher. Maloklusi sebisa mungkin harus diperbaiki, bukan semata demi estetika, tapi juga kesehatan gigi.

Apakah gigi Anda bermasalah? Bila Anda mempunyai susunan gigi yang tidak rapi dan ingin membuatnya lebih teratur sehingga Anda lebih percaya diri, Anda dapat menjumpai dokter gigi spesialis orthodonti: salah satu cabang kedokteran gigi yang spesialisasinya memperbaiki susunan gigi.

Ada beberapa macam alat yang biasa digunakan, selama ini kita sering menyebutnya begel atau kawat gigi. Mungkin Anda sering menjumpai orang mempunyai gigi dengan ‘pagar' kawat. Alat tersebut adalah braces, yaitu alat orthodonti cekat. Alat ini hanya bisa dipasang dan dilepaskan oleh dokter gigi saja. Sedangkan retainer adalah alat orthodonti lepasan, yang bisa dilepas-lepas oleh pemakainya.

Alat orthodonti cekat mampu membuat pergerakan yang lebih kompleks dalam kesatuan deretan gigi, yang merupakan kelebihannya dibanding alat orthodonti lepasan, sehingga dapat lebih mempercepat proses teraturnya gigi Anda.

Pada masa awal perawatan, mungkin Anda akan merasakan sedikit nyeri, bila perlu minumlah obat pereda sakit. Yang harus diperhatikan, Anda membutuhkan waktu dua kali lebih lama untuk membersihkan gigi, karena selain membersihkan gigi, Anda juga membersihkan kawat giginya. Bila sisa makanan mengumpul di sekitar alat, akan berisiko terjadinya gigi berlubang dan radang gusi. Meskipun jarang terjadi, alat bisa rusak atau longgar, sehingga melukai mulut. Jadi sebaiknya hindari makanan terlalu keras, lengket dan manis.

Untuk keberhasilan perawatan, tingkat keberhasilannya sampai 95 persen jika pasien kooperatif dalam memeriksakan keadaan giginya. Untuk kasus yang sulit, keberhasilannya hanya bisa mencapai 90 persen.

Besarnya biaya perawatan bervariasi, tergantung dari faktor kesulitan, lama perawatan serta alat yang digunakan. Besarnya biaya berkisar antara Rp 7 - 8 juta, dengan rincian 30 persen untuk biaya dokter dan 70 persen untuk alat. Biaya yang cukup besar ini dikarenakan alatnya belum diproduksi di Indonesia, sehingga masih perlu diimpor dari Amerika Serikat. Selain itu, juga karena ketika Anda kontrol, arch wire-nya harus diganti.

Seiring dengan perkembangan zaman dan keinginan untuk tampil lebih cantik dengan senyum yang indah , saat ini penggunaan alat orthodonti cekat ini bukan lagi hanya untuk memperbaiki fungsi gigi, tetapi sudah menjadi aksesoris. Alat ortodonthi cekat inipun semakin berkembang. Brackets bisa terbuat dari berbagai bahan, yang banyak dipakai adalah yang terbuat dari baja, adapula yang terbuat dari emas, keramik dan tersedia dalam berbagai warna.

Yang terbaru adalah yang terbuat dari porselen berwarna transparan seperti warna gigi sehingga pemakaiannya tersamar. Harganya tentu lebih mahal (sekitar Rp 12 juta), konsumennya adalah mereka yang ingin tampil lebih elegan. Karet warna-warni yang banyak menghiasi kawat gigi, berfungsi untuk mengencangkan bracket, selain itu juga memberikan kesan modis pada kawat gigi, sehingga lebih disukai para remaja.

Bau mulut, masih dianggap sepele

Banyak orang yang tak sadar atau bahkan tidak peduli bila bau mulut bisa berpengaruh pada pergaulan. Bahkan, jika dibiarkan bisa jadi masalah yang mengganggu.
Secara umum, bau mulut atau halitosis bisa disebabkan oleh banyak faktor,mulai dari kesehatan rongga mulut hingga penyakit kronis. Hasil penelitian menunjukkan 85-90 persen penyebab bau mulut disebabkan oleh adanya kelainan rongga mulut, baik karies gigi maupun infeksi jaringan penyangga gigi.

Bau mulut itu disebabkan beberapa faktor, dan harus diperhatikan satu persatu. Mulai dari gigi berlubang, karang gigi, radang gusi, hingga gangguan pencernaan.
Semua radang yang terjadi di dalam tubuh, mulai dari radang tenggorokan, amandel, sampai pada penyakit berat seperti diabetes melitus bisa menyebabkan bau mulut. Sebab itu, jika sudah merasakan bau mulut, sebaiknya melakukan perawatan.

Pertama yang harus diketahui adalah penyebabnya, kemudian barulah perawatannya. Tidak semua gigi berlubang mengakibatkan bau mulut.
Maklum saja, gigi termasuk organ tubuh yang kurang diperhatikan dengan baik. Kecenderungan malas berobat ke dokter gigi dapat ditemui di semua lapisan masyarakat, termasuk yang berpendidikan baik. Rupanya, perasaan gamang pada pencabutan gigi, masih menghinggapi banyak orang. Padahal, gigi berlubang yang tak terawat dengan baik akan membentuk abses (pengumpulan nanah) memerlukan penanganan khusus. Gigi berlubang yang dibiarkan tanpa penanganan akan membuat bakteri berkembang dengan leluasa.

Selain itu, ada kelainan organik akibat penyakit kronis. Misalnya gangguan liver yang kronis, gangguan fungsi ginjal, serta diabetes yang tidak terkontrol, sinusitis kronis, dan lain-lainnya. Juga gaya hidup, seperti kebiasaan diet, minum alkohol, perokok dan makan tidak teratur, paparnya. Pada orang yang menderita halitosis, kadar volatile sulfur compound (VSCs) di dalam mulut mengalami peningkatan.

VSCs sendiri merupakan zat yang terdapat di dalam rongga mulut. Zat ini mengandung hidrogen sulfid, metil mercaptan, dan dimetil disulfid, yang merupakan produk bakteri atau floral normal rongga mulut. Dengan meningkatnya kadar VSCs dalam mulut, bisa menyebabkan bau VSCs tercium oleh indra penciuman.

Penyebab lain yang bisa menyebabkan bau mulut, yaitu hidung, jantung, atau karena penyakit tertentu. Misalnya kencing manis, infeksi paru-paru, serta infeksi lambung atau usus. Namun, pada anak, bisa disebabkan ada benda asing yang masuk ke hidung dan tidak terdeteksi sehingga terjadi pembusukan. Lalu menimbulkan bau yang tidak sedap.

Selain itu, bau mulut juga bisa terjadi karena pengaruh sisa-sisa makanan yang ada di dalam mulut. Apabila ini terjadi, akan mengundang aktivitas bakteri secara berlebihan. Langkah awal untuk mengetahui apakah seseorang memiliki bau mulut adalah dengan meletakkan telapak tangan di depan mulut. Lalu embuskan udara dari mulut. Anda mungkin kaget sendiri mencium bau yang kurang sedap dari mulut. Atau katupkan bibir rapat-rapat dan kemudian embuskan udara keras-keras melalui hidung ke arah telapak tangan atau dengan menggunakan kartu ukuran 5 cm.

Kemudian dekatkan telapak atau kartu tersebut pada hidung. Setelah mengetahui bahwa seseorang bau mulut, langkah selanjutnya dengan mencari penyebabnya. Untuk menghilangkan bau mulut yang disebabkan oleh gigi, bisa juga menggunakan obat kumur yang berfungsi sebagai penyegar.

Selain itu, bisa juga mencoba obat tradisional, yakni dengan minum daun sirih, selain pasta gigi dan permen. Perawatan rutin yang tak kalah penting adalah dengan membersihkan gigi dua kali sehari, pagi dan malam menjelang tidur. Bersihkan sisa-sisa makanan menggunakan dental floss, gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, lakukan kontrol gigi 6 (enam) bulan sekali ke dokter gigi.

Atasi dengan Perawatan Tepat
Salah satu faktor yang dianggap menyebabkan bau mulut adalah kebiasaan merokok. Tidak hanya itu, rokok pun bisa menyebabkan warna gigi lebih kusam dan hitam akibat kandungan zat-zat berbahaya dalam sebatang rokok.

Kandungan zat-zat tersebut tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan, tapi juga bisa mengganggu pergaulan sehari-hari. Ditambah menjadi pemicu dari penyakit-penyakit berbahaya, seperti jantung dan kanker. Tar misalnya, menempel pada gigi. Awalnya gigi menjadi kuning, lama-lama kecokelatan bahkan kehitaman. Nah, biasanya, supaya kembali putih banyak yang suka mengerok. Kalau sering dilakukan, lapisan email menjadi tipis.

Bagi Anda yang suka merokok, sebaiknya rajin ke dokter gigi untuk membuang karang gigi. Namun, dianjurkan sebaiknya berhenti merokok sebelum semua organ tubuh menjadi rusak,  Meskipun kebanyakan kasus bau mulut ini bersumber dari mulut, masalah ini dapat pula berasal dari luar mulut, seperti dari hidung, faring, paru-paru, lambung.

Sebagian besar kasus bau mulut muncul karena keadaan di dalam rongga mulut. Normalnya, bau dari rongga mulut tidak tetap, tetapi berubah dari waktu ke waktu sepanjang hari dan tentu saja dipengaruhi usia, jenis kelamin, keadaan perut lapar, bahkan menstruasi.

Bau mulut akan terjadi pada seseorang yang sehat bila rongga mulut tidak melakukan aktivitas selama kira-kira 1-2 jam. Misalnya, keadaan ini dapat timbul saat puasa, bangun tidur, orang yang menggunakan gigi palsu yang jarang atau tidak pernah dibersihkan.

Bagi yang menggunakan gigi palsu jenis copot sangat rentan mengalami bau mulut, apalagi jika tidak rajin dibersihkan dan menjaga kebersihan dari gigi palsu tersebut. Menjaganya antara lain dengan melepaskan gigi setiap malam dan direndam air biasa. Jangan lupa disikat.

Untuk mengatasi bau mulut, yang jelas mencari sumber penyebabnya dulu. Untuk mengatasi bau mulut karena karies dan penyakit periodontal tentunya dengan cara merawat kondisi tersebut sebaik mungkin sampai tuntas. Mungkin kadang-kadang diperlukan antiseptik kumur untuk membantu memelihara kebersihan mulut sekaligus mengendalikan populasi kuman.

Dalam perawatan bau mulut, hilangkan faktor-faktor yang menyebabkan akumulasi endapan makanan di dalam mulut. Untuk bau mulut yang disebabkan faktor sistemik atau penyakit tertentu di luar mulut, berobatlah ke dokter spesialis yang berkaitan dengan penyakit Anda.